Selasa, 26 April 2016

SECURE SHELL

SSH





A. PENDAHULUAN SSH

adalah aplikasi pengganti remote login seperti telnet, rsh, dan rlogin, yang jauh lebih aman. Fungsi utama aplikasi ini adalah untuk mengakses mesin secara remote. Sama seperti telnet, SSH Client menyediakan User dengan  Shell untuk remote ke mesin. Tidak seperti telnet, SSH menyediakan koneksi enkripsi antara klien dengan server. Dalam prakteknya, penggunaan menggunakan telnet dan ssh seperti perbedaan dengan mengakses website biasa dengan website yang lebih aman (HTTPS).

FILE TRANSFER PROTOCOL


File Transfer Protokol 





FTP adalah suatu protokol yang berfungsiuntuk tukar menukar file dalam suatu network yang menggunakan TCP koneksi bukan UDP. Sebuah server FTP diakses dengan menggunakan URL dengan menggunakan format ftp://namaserver. Klien FTP dapat menghubungi server FTP dengan membuka URL tersebut.

DHCP

     Alamat IP (IP Address; sering disingkat IP) adalah angka 32-bit yang menunjukkan alamat dari sebuah komputer pada jaringan berbasis TCP/IP. Pengiriman data dalam jaringan TCP/IP berdasarkan IP address komputer pengirim dan komputer penerima. IP Address, selain unique juga harus terstruktur. IP address mengandung network address dan host address. IP address tidak bisa langsung dibuat sebelum network-nya terbentuk IP address juga harus bisa diganti (reconfigure). Karena kapan saja network berubah atau PC pindah (dijual, dicuri, dipinjam, pindah tempat, dsb) dapat di konfigurasi ulang. MAC Address adalah unique, tapi tidak terstruktur

Pengalamatan IP address dapat dikelompokkan menjadi :

1.  IP Statis, yaitu Konfigurasi IP secara
Manual dengan cara Permanen atau Temporer
2.  IP dinamis, yaitu Konfigurasi IP Oleh
Komputer Server melalui Jaringan Komputer

Kebutuhan Konfigurasi IP Secara dinamis, karena beberapa hal :
-  Jaringan yang berkembang dinamis
-  Host datang dan Pergi
-  Perubahan ISP akan berpengaruh pada perubahan IP Public
-  Kelebihan jika menggunakan IP dinamis:
-  Tidak perlu setting IP satu persatu ke komputer yang terkoneksi seluruh komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. 

Terdapat tiga protocol yang pernah dipakai untuk penanganan IP secara dinamis : 
  1. RARP (s/d 1985, tidak lama digunakan)

    Reverse Address Resolution Protocol (
    RARP) merupakan protokol pertama yang melayani permintaan IP client. Didesain untuk menyediakan Address Resolution bagi sistem diskless (PC Non HDD). Menyediakan mekanisme booting lewat jaringan. Ketika booting menggunakan ARP terjadi transfer file sistem dari server ke client menggunakan tftpd (Trivial File Transfer Daemon). TFTP ini merupakan service yang ada di /etc/inetd.conf yang defaultnya didisable karena kurang aman (tidak menggunakan autentikas untuk komunikasi) dan sukar dicontrol. Protokol masih digunakan untuk mencari nomor MAC bagi komputer yang tidak tahu dengan menggunakan ARP Request dan Replay.
    System Kerja RARP  :

  2. BOOTP (1985-1993)
    Bootsrap Protocol (BOOTP) sebagai lanjutan ARP didevelop BOOTP Protocol untuk menangani request address dari client. Kelebihan BOOTP lebih aman dan pengiriman selain IP juga mengirimkan netmask dan gateway. Dapat menggunakan NIS over tftp untuk transfer informasi sehingga lebih aman. Dalam pengerjaannya membutuhkan bootpd (BOOTP daemon). Configurasi ada pada /etc/bootptab.
    Sistem Kerja BOOTP  :

  3. DHCP (sejak 1993 sampai sekarang

           DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah Suatu layanan yang mengatur secara otomatis pemberian IP address, Netmask, Gateway dan beberapa parameter yang dibutuhkan kepada komputer yang memintanya untuk dapat terkoneksi dengan jaringan. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.
           Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.
          Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.

          DHCP merupakan Standar dari IETF (Internet Engineering Task Force).
    DHCP adalah UDP port 67. Dikembangkan tahun 1993, sebagai perbaikan dari BOOTP (Bootstrap Protocol)
    RFC 2131: Dynamic Host Configuration Protocol

    RFC (Requets For comments) adalah aturan-aturan yang telah ditetapkan secara umum untuk mengatur proses apa saja seputar internet. RFC 2131 adalah berisi aturan-aturan atau protocol yang digunakan pada proses DHCP. Pada RFC 2131 ini dijelaskan bagaimana  dan apa yang dilakukan oleh DHCP server dan DHCP client ketika menggunakan protocol ini
    RFC 2132: DHCP Options and BOOTP Vendor Extensions

         DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang menggunakannya (off). DHCP Paket Format :

    Konfigurasi  yang diberikan DHCP server meliputi :
    Alamat IP
    Subnet Mask
    Domain Name
    Default Gateway (Router)
    DNS
    WINS information





  • Identifikasi DHCP Server
  1. Untuk identifikasi DHCP server, suatu client mengirim DHCP Discover secara broadcast (Packet ada di belakang) 
  2. DHCP server akan memberikan DHCP Offer pesan tersebut
  3. Tetapi membuat DHCP server per network juga kurang bagus, karena akan membutuhkan server yang banyak dengan konfigurasi yang benar dan konsisten
  4. DHCP menngunakan konsep DHCP relay agent.
  5. Minimal ada satu agent per network (dirangkap oleh Router), agent mempunyai satu informasi: Alamat IP DHCP server
  6. Ketika menerima DHCP Discover, agent akan mengirimkannya ke DHCP server untuk mendapatkan DHCP Offer. DHCP Offer tersebut kemudian diteruskan ke host yang mengirim DHCP Discover tadi. Jadi di sini host tidak perlu langsung berhubungan dengan DHCP server.
  7. Ketika DHCP server memberikan DHCP Offer, yang mengandung alamat IP (yang masih belum dipakai oleh client lain, pada your IP address field) untuk client, si client bisa saja menolak tawaran nomer IP tersebut. Jika ini yang terjadi, alamat IP tersebut dianggap masih kosong dan bisa dipakai oleh client lainnya.
  8. Jika si client tidak menerima Response dalam janka waktu tertentu setelah mem-broadcast DHCPDISCOVER packet, dia akan mengulangi lagi, sampai 10 kali. Client juga mungkin akan menerima Response dari beberapa server. Kita bisa men-set client untuk menerima beberapa DHCP Offer dan membandingkannya untuk kemudian menentukan DHCP server target.
  • Meminta dan Menggunakan IP
  1. Ketika si client telah menentukan target DHCP server, ia akan mem-broadcast DHCPREQUEST packet. DHCPREQUEST ini berisi alamat IP DHCP server target pada server IP address field. 
  2. Router (Agent) akan meneruskan paket tersebut ke semua server 
  3. Server-server menerima DHCP REQUEST, dan melihat apakah tawarannya diterima atau ditolak (dengan membandingkan alamat IP DHCP server target dengan alamat dirinya). Server yang tawarannya ditolak dapat menawarkan alamat IP-nya kepada client yang lain.
  4. DHCP server yang tawarannya diterima, akan memberi response,
  5. Jika DHCP server tersebut sanggup memberikan parameter-parameter konfigurasi yang diminta client, ia akan mengirim paket DHCPACK yang mengandung konfigurasi untuk si client.
  6. Jika DHCP server tidak sanggup memberikan parameter-parameter konfigurasi yang diminta client, ia akan mengirim paket DHCPNACK kepada si client.
  7. Setelah Client menerima DHCPACK tersebut dan menggunakan konfigurasi di dalamnya untuk jangka waktu tertentu. 
  8. Jika si client mendeteksi masalah dengan konfigurasi dari server, ia akan mengirim balik DHCPDECLINE packet ke server. Si client kemudian kembali mengirim DHCPDISCOVER baru.  Proses berjalan mulai dari awal lagi.
  9. Jika si client menerima DHCPNACK, dia akan mem- broadcast DHCPDISCOVER baru. Proses kembali dari awal.

    Ilustrasi


    Proses Komunikasi ini dapat di deskripsikan seperti berikut :
     Proses Pembaruan Konfigurasi IP Address
  • DHCP Message

    DHCPDISCOVER
    Ini merupakan tipe pertama dari DHCP,  yang menentukan klien broadcast untuk menemukan server DHCP lokal. Opsi Message Type dikodekan ‘1

    DHCPOFFER
    Server DHCP yang menerima satu klien DHCPDISCOVER dan yang dapat melayani permintaan operasi, mengirim DHCPOFFER pada klien dengan sekumpulan parameter. Opsi Messsage Type dikodekan ‘2’

    DHCPREQUEST
    Klien  menerima satu atau lebih DHCPOFFER dan memutuskan tawaran yang diterima. Klien kemudian mengirim tawaran DHCPREQUEST ke “pemenang”. Semua server yang lain mengetahui pesan broadcast ini dan dapat memutuskan bahwa mereka  “kalah”. Opsi Message Type dikodekan ‘3’.

    DHCPACK
    Akhirnya server mengirim DHCPACK ke klien dengan sekumpulan parameter konfigurasi, mengkonfirmasi pada klien bahwa DHCPREQUEST diterima, dan memberikan kumpulan informasi yang diperlukan. Bagian ACK dari nama pesan ini kependekan dari “acknowledge”. Opsi Message Type dikodekan ‘5’

    DHCPNACK
    Jika klien meminta (dengan pesan DHCPREQUEST) alamat yang salah, kadaluwarsa, atau yang lainnya yang tidak dapat diterima, maka server mengirim DHCPNAK ke klien untuk memberitahu bahwa ia tidak dapat memperoleh alamat tersebut. ‘NAK” dalam hal ini kependekan dari “negative acknowledge”. Opsi Message Type dikodekan ‘5’

    DHCPDECLINE
    Jika klien menerima alamat yang diminta, dan secara berturutan menemukan bahwa alamat itu telah digunakan ditempat lain dalam jaringan, ia harus mengirim DHCPDECLINE ke server. Klien mungkin mencoba mengirim suara ke alamat. Jika ada jawaban berarti ada orang yang menggunakan alamat server. Opsi Message Type dikodekan ‘4’ 

    DHCPRELEASE
    Jika klien tidak lagi perlu menggunakan alamat yang ditunjuk secara dinamis, ia harus mengirim pesan DHCPRELEASE ke server supaya server mengetahui bahwa alamat tidak lagi digunakan. Tidak semua klien DHCP melakukan hal ini karena merupakan pilihan teknis. Opsi Message Type dikodekan ‘7’

    DHCPINFORM
    Jika klien telah mempunyai alamat IP, tetapi masih memerlukan beberapa informasi konfigurasi, maka pesan DHCPINFORM akan melayani tugas ini. Opsi Message Type dokodekan ‘8’.
  • Perbedaan BOOTP dan DHCP :
    BOOTP tidak punya waktu sewa (infinity), sedangkan DHCP punya waktu sewa. Binding/lease (kumpulan 1 IP dan 1 client). Pada DHCP Client menyewa dalam waktu tertentu, Jika waktu habis harus menyewa kembali. 50% dari waktu sewa harus memperbaharui sewa (renewing). Jika unsuccessfull, maka client akan continue sampai 75% waktu sewa, client berusaha release lagi, jika tidak berhasil berusaha sampai 87.5%, jika tidak berhasil dia akan mulai mencari DHCP Server baru untuk menyewa, jika tidak ditemukan IP dipakai sampai waktu sewa habis. Dua timer pada DHCP yaitu Renewing (T1) dan Rebinding (T2), dengan T1 ditentukan terlebih dahulu dan nilai T1 = ½ T2.
  • Skema Jaringan setelah DHCP Server mengkonfigurasi PC pada Network yang terhubung dengan interface "eth1"








  • Block Aliran Protocol DHCP
















  • LATIHAN DHCP
Buka terminal, masuk sebagai super user. Lalu ketikkan perintah seperti di bawah :
Untuk menginstall DHCP, ketikkan perintah # yum -y install dhcp.*


Maka akan tampil seperti pada gambar di bawah. Bagian BOOTPROTO dapat diubah dari static menjadi DHCP. Static merupakan untuk mengkonfigurasi IP secara manua, sedangkan DHCP secara otomatis. Simpan dan keluar.



Hapus atau hilangkan tanda #



Untuk mengetahui atau ingin melihat DHCP yang ada pada PC kita, dapat dilakukan langkah-langkah berikut








Semoga Bermanfaat :):):)

IP ADDRESS

  •  SKEMA IP ADDRESS

    -  IP Address terdiri 32 bits.
    -  Terbagi menjadi dua bagian Bagian networkID dan Bagian HostID, hal ini tergantung dari subnetmask (akan dibicarakan lebih lanjut).


    -  32 bit dibagi menjadi 4 bagian setiap bagian terdiri dari 8 bit.

    Untuk kemudahan dikonversi menjadi desimal.

  • HOST ADRESSRING
    Tidak ada satu host-pun yang mempunyai ID sama pada jaringan global internet
  • IP ADDRESSES
    Terdiri dari 2 bagian:
    Nomor network, Biasa disebut NetworkID (NetId), dalam satu jaringan NetID untuk semua jaringan sama.
    Nomor host (HostId), Ini yang biasa disebut IP Address, dalam satu jaringan tidak ada yang nomor IP-nya sama.




    Setiap IP address mempunyai 2 bagian
    1.  Network
    2.  Host
    IP addresses dibagi ke dalam kelas A,B dan C untuk menyatakan jaringan yang besar, medium dan kecil.Kelas D digunakan untuk multicasting.Kelas E digunakan IETF untuk research.

  • Klasifikasi Jaringan Internet

  • Netmask

    Pada Pengalamatan Logik, selain butuh nomor IP dibutuhkan netmask atau subnetmask. Netmask besarnya sama dengan nomor IP yaitu 32 bit.
    Ada tiga pengelompokan besar subnet mask :
    255.0.0.0
    255.255.0.0
    255.255.255.0.
    Hal tadi biasa di sebut class, dikenal tiga class:
    Class A, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.0.0.0
    Class B, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.255.0.0
    Class C, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.255.255.0
  • IP dan Netmask

    Pengalamatan Logik merupakan Gabungan antara IP dan Netmask
    Penulisan biasanya sbb :
    IP              : 202.95.151.129
    Netmask         : 255.255.255.0
    Perhitungan antara IP dan Netmask akan menghasilkan NetworkID



  • Network ID atau Porsi Network

    Host/Komputer pada sebuah jaringan pada dasarnya hanya bisa berkomunikasi secara langsung dengan perangkat yang satu jaringan dengan komputer tersebut. NetID harus sama. Subnet mask yang menentukan NetworkID dan yang mana sebagai porsi nomor komputer/host. Biasanya semua yang bernilai 0 pada pengalamatan jaringan itulah yang disebut NetworkID (Tapi tidak selalu). Peralatan jaringan layer 3, Routers menggunakan NetworkID ketika dia butuh untuk memforward data ke Jaringan yang lain.
  • Penggunaan Subnet Mask

    Subnet mask sebenarnya merupakan alat yang dipakai untuk melihat dalam IP address mana bagian dari NetID dan HostID.
    Untuk melihat NetID pada jaringan kita lakukan operasi AND antara Netmask dan IP Address
    Misal :
    10.252.240.6 Netmask 255.255.255.0
    Konversi menjadi biner dan AND-kan
    00001010.11111100.11110000.00000110
    11111111.11111111.11111111.00000000 AND
    00001010.11111100.11110000.00000000
    Jadi NetID kita adalah 10.252.240.0
    Dalam satu jaringan NetID akan sama
  • IP Private Addresses

    Tidak ada 2 PC yang terhubung ke jaringan publik internet akan mempunyai alamat IP yang sama karena alamat IP Publik adalah global dan distandarisasi. Private IP addresses adalah solusi untuk permasalahan kekurangan dari alamat IP publik. Alamat dibawah ini tidak akan dirutekan ke jaringan internet :




    Koneksi sebuah jaringan yang menggunakan IP Private ke internet memerlukan NAT.
  • Setting IP di LINUX

    Perintah “ifconfig”
    Dengan menggunakan perintah ifconfig, root dapat mengganti setting IP untuk jaringan. Contoh :

    LABOS:~# ifconfig
    eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:0C:F1:BA:38:43
    inet addr:10.252.102.143  Bcast:10.252.102.255
    Mask:255.255.255.0
    inet6 addr: fe80::20c:f1ff:feba:3843/64 Scope:Link
    UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
    RX packets:7827318 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
    TX packets:5486496 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:0 txqueuelen:1000
    RX bytes:2529035045 (2.3 GiB) TX bytes:1421757215 (1.3 GiB)

    lo  Link encap:Local Loopback
    inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0
    inet6 addr: ::1/128 Scope:Host
    UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1
    RX packets:999 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0

    TX packets:999 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:0 txqueuelen:0
    RX bytes:68831 (67.2 KiB) TX bytes:68831 (67.2 KiB)

    Untuk mengganti IP dapat dilakukan dengan cara:
    # ifconfig eth0 192.168.0.1 netmask 255.255.255.0

    Dengan menyimpan konfigurasi jaringan
    Pada Debian GNU/Linux, file konfigurasi jaringan terdapat pada /etc/network/interfaces, dapat dilakukan dengan menggunakan editor vim, nano, atau mcedit.

    # vim /etc/network/interfaces

    pada file tersebut ketikkan syntax berikut:

    auto lo
    iface lo inet loopback auto eth0
    iface eth0 inet static
    address 10.252.108.143 netmask 255.255.255.0

    kemudian jalankan perintah “/etc/init.d/networking restart”

    apabila ingin menggunakan DHCP ganti “iface eth0 inet static” menjadi “iface eth0 inet dhcp”.
  • Latihan IP Address pada Centos

Buka terminal dan masuk sebagai super user $ su- lalu ketikkan perintah # ifconfig. Maka, IP Address komputer yang digunakan adalah 192.168.1.19. dua digit terakhir yaitu angka 19 merupakan nomor dari PC yang kita gunakan. 



Setelah itu, ketik perintah  ifconfig eth0 192.168.1.219 netmask 255.255.255.0. Perintah ini akan mengubah IP Address menjadi IP Address yang kita inginkan. Keluar dan Simpan.


Jika kita ketikkan perintah # vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0. akan menghasilkan output seperti gambar di bawah. 



Penjelasan dari gambar tersebut adalah : 
  1. BOOTPROTO="static", artinya memberi IP secara manual dan static.
  2. IPADDR adalah IP dari komputer tersebut.
  3. NETMASK adalah jika IP ini adalah memakai kelas c, maka dapat dilihat dari tabel jika kelas C maka default nya 255. 255. 0
  4. GATEWAY adalah penghubung. 
  5. DNS1 adalah penggantian nama servernya.
Apabila sudah selesai dan ingin komputer agar kembali seperti semula, maka kembalikan coding seperti sebelumnya dan lakukan restart.
 


Semoga Bermanfaat :):):)

JARINGAN KOMPUTER


Sejarah Jaringan / Network

Kebutuhan DoD (Department of Defense) akan suatu komunikasi di antar berbagai variasi komputer yang telah ada. Komputer tersebut harus tetap terhubung karena terkait dengan pertahanan negara dan sumber informasi harus tetap berjalan meskipun terjadi bencana alam. Pada tahun 1968 DoD ARPAnet (Advance Research Project  Agency) memulai penelitian dan merupakan cikal bakal dari paket switching. Sekarang dikenal dengan internet.

Tahun 1969 dimulai penelitian terhadap serangkaian protokol. Dengan tujuan :
Terciptanya protokol-protokol umum
Meningkatkan efisiensi komunikasi data
Dapat dipadukan dengan teknologi WAN yang telah ada
Mudah dikonfigurasikan

Evolusi jaringan komputer
Mainframe pada era 1960-1970 an
 

LAN (Local Area Network) pada era 1970-1980 an











 

WAN (Wide Area Network) pada era 1980-1990 an


Internet pada era 1990 an


Protokol Komunikasi

Bahasa yang dipergunakan untuk komunikasiTata cara komunikasi yang harus disepakatai oleh komputer yang ingin berkomunikasi harus menggunakan protokol yang sama contoh :
HTTP untuk komunikasi antar web server dengan webbrowser untuk menampilkan informasi dari sebuah website

FTP untuk komunikasi anatara FTP server dengan FTP client untuk proses transfer file.
SMTP untuk komunikasi antar mail server dengan mail client dengan mail server.
POP3 dan IMAP4 untuk komunikasi antara mail client dengan mail server.

Protokol Suite
Satu set protokol yang digunakan untuk berkomunikasi dalam sebuah internetwork contohnya:
TCP/IP digunakan pada internet
SPX/IPX digunakan pada jaringan novell network
Apple Talk digunakan untuk komputer keluaran Apple.

Definisi Jaringan Komputer
Jaringan Komputer adalah sekumpulan peralatan komputer yang berfungsi dihubungkan agar dapat saling berkomunikasi dengan tujuan membagi sumber daya. agar jaringan dapat mengatur pembagian sumber daya.
dibutuhkan aturan aturan yang mengatur komunikasi dan layanan layanan secara umum untuk seluruh sistem jaringan.
Berikut adalah sistem Komunikasi.
Jaringan komputer = jaringan komunikasi data = sistem komunikasi
Model komunikasi umum :


 Contoh :



Jenis- jenis jaringan
Berdasarkan koneksi
- Broadcast links
- Point to point links
Berdasarkan skala
- LAN

Jaringan komputer lokal yang dimiliki oleh sebuah organisasi, dimana perangkat jaringan yang saling terhubung terletah di dalam sebuah gedung atau antar gedung yang berjarak beberapa km.
teknologi nya adalah ethernet LAN dan Wireless LAN.
Berikut adalah Konfigurasi LAN :


- MAN
Jaringan komputer yang jangkauannya mencakup kota.
Teknologi: jaringan TV kabel

Berikut adalah contoh konfigurasinya :


- WAN
Jaringan komputer yang cakupannya lebih luas dari LAN yaitu dari negara sampai benua.

teknologi nya adalah circuit switching, packet switching, frame relay, ATM dan jaringan wireless seluler. 
Berikut adalah konfigurasi WAN :



- Internet
Sekumpulan jaringan berbeda (LANs, WANs, atau keduanya) yang saling terkoneksi.
Berikut adalah konfigurasi internet



Berdasarkan topologi
- Bus











- Star
- Ring

Berdasarkan Protokol
- Ethernet
- Token ring
Berdasarkan Arsitektur
- Peer to Peer
Sebuah workgroup, dimana setiap komputer dapat berfungsi sebagai client dan server sekaligus
Keuntungan:
Tidak ada biaya tambahan untuk pembelian hardware dan software server
Tidak diperlukan administrator jaringan
Kekurangan:
Sharing sumber daya membebani proses di komputer yang bersangkutan
Keamanan tidak terjamin
 
- Client/server
Definisi:
Server (back end) = penyedia layanan yang menyediakan akses ke sumber daya jaringan.
Client (front end) = komputer yang meminta layanan dari server
Client/Server yaitu jaringan komunikasi data yang terdiri dari banyak client dan satu atau lebih server.
Keuntungan:
Penyimpanan data yang terpusat memberikan kemudahan untuk pengelolaan dan backup data
Penggunaan spesifikasi server yang optimal mempercepat proses komunikasi di jaringan
Kemudahan mengatur user dan sharing peralatan mahal
Keamanan lebih terjamin
Kekurangan:
Biaya pembelian hardware dan software server
Dibutuhkan administrator jaringan
 
- Hybrid

Menggabungkan keuntungan jaringan client/server dan peer-to-peer
User dapat mengakses sumber daya yang di-share oleh jaringan peer-to-peer, dan secara bersamaan dapat menggunakan sumber daya yang disediakan oleh server
Perangkat Jaringan
-  Alat pemroses (PC, printer, IP phone, laptop, PDA, mobile phone, dll) = host
-  Network Interface Card
-  Media Transmisi 
   Kabel - wired: twisted pair, coaxial dan fibre optic
  Wireless : antena, microwave, broadcast radio, infrared, dan bluetooth
-  Repeater, Hub, Bridge, Switch, Router dan Gateways = node

Arsitektur Protokol
Perangkat lunak dari jaringan komunikasi data terdiri dari layer, protokol dan interface. Jaringan diorganisasikan menjadi sejumlah level atau layer terbawah untuk layer diatasnya. Layer pada level yang sama di dua host yang berbeda dapat saling berkomunikasi.
dua model yaitu:
-  OSI
-  TCP/IP
Berikut adalah hubungan antara layer dan layanan :



Model OSI


Open Source Interconnection
Dibuat oleh International Standard Organization untuk memberikan model umum untuk jaringan komunikasi data
Terdiri dari 7 layer:

1.  Physical layer
Menangani pengiriman bit-bit data melalui saluran komunikasi
Memastikan jika entiti satu mengirimkan bit 1, maka entiti yang lain juga harus menerima bit 1
Fungsi utama untuk menentukan
berapa volt untuk bit 1 dan 0
berapa nanoseconds bit dapat bertahan di saluran komunikasi
kapan koneksi awal dibuat dan diputuskan ketika dua entiti selesai melakukan pertukaran data
jumlah pin yang digunakan oleh network connector dan fungsi dari setiap pin
Contoh: token ring, IEEE 802.11
Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah hub, repeater, network adapter/network interface card, dan host bus adapter (digunakan di storage area network)

2.  Data link layer

Menyediakan prosedur pengiriman data antar jaringan
Mendeteksi dan mengkoreksi error yang mungkin terjadi di physical layer
Memiliki address secara fisik yang sudah di-kode-kan secara langsung ke network card pada saat pembuatan card tersebut (disebut MAC Address)
Contoh: Ethernet, HDLC, Aloha, IEEE 802 LAN, FDDI
Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah bridge dan layer-2 switch

3.  Network layer

Menentukan prosedur pengiriman data sekuensial dengan berbagai macam ukuran, dari sumber ke tujuan, melalui satu atau beberapa jaringan, dengan tetap mempertahankan Quality of Service (QoS) yang diminta oleh transport layer
Fungsi:
Routing: menentukan jalur pengiriman dari sumber ke tujuan, bisa statik (menggunakan tabel statik yang cocok untuk jaringan yang jarang sekali berubah) atau dinamis (menentukan jalur baru untuk setiap data yang dikirimkan)
Pengendalian kongesti (kemacetan pada proses pengiriman data)
Mempertahankan QoS (delay, transit time, jitter, dll)
Menyediakan interface untuk jaringan-jaringan yang berbeda agar dapat saling berkomunikasi
Contoh: Internet Protocol (IP)
Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah router dan layer-3 switch

4.  Transport layer

Menerima data dari layer diatasnya, memecah data menjadi unit-unit yang lebih kecil (sering disebut packet), meneruskannya ke network layer dan memastikan semua packets tiba di ujung penerima tanpa ada error
Layer ini harus melakukan proses diatas secara efisien dan memastikan layer diatas tidak terpengaruh terhadap perubahan teknologi hardware
Fungsi:
Flow control
Segmentation/desegmentation
Error control
Contoh: Transmission Control Protocol (TCP), User Datagram Protocol (UDP), Stream Control Transmission Protocol (SCTP)

5.  Session layer

Mengijinkan user-user yang menggunakan mesin yang berbeda untuk membuat dialog (session) diantara mereka
Fungsi:
Pengendalian dialog: memantau giliran pengiriman
Pengelolaan token: mencegah dua pihak untuk melakukan operasi yang sangat kritis dan penting secara bersamaan
Sinkronisasi: menandai bagian data yang belum terkirim sesaat crash pengiriman terjadi, sehingga pengiriman bisa dilanjutkan tepat ke bagian tersebut

6.  Presentation layer

Mengatur tentang syntax dan semantics dari data yang dikirimkan
Manipulasi data seperti MIME encoding, kompresi, dan enkripsi dilakukan di layer ini

7.  Application layer

Layer ini mencakup presentation dan session layer dari model OSI, dimana layanan dari layer-layer tersebut disediakan melalui libraries
Data user yang akan dikirimkan melalui jaringan diterima melalui application layer, baru kemudian diteruskan ke layer dibawahnya, yaitu transport layer.
Setiap aplikasi yang menggunakan TCP atau UDP, membutuhkan port sebagai identitas aplikasi tersebut. Contoh: port untuk HTTP adalah 80, port untuk FTP adalah 21
Port numbers (16 bit) digunakan oleh TCP atau UDP untuk membedakan setiap proses yang menggunakan layanan mereka
Well known ports: 0 s/d 1023 dipesan oleh Internet Assigned Number Authority (IANA) → tidak bisa digunakan secara bebas
Registered ports: 1024 s/d 49151 → tidak dikontrol oleh IANA tapi tidak bisa digunakan secara bebas karena sudah direserve oleh sistem komputer
Dynamic atau private atau ephemeral (short-lived) ports: 49152 s/d 65535 → bisa digunakan user secara bebas




Model TCP/IP

Arsitektur protokol yang digunakan oleh Internet dan jaringan komersial lainnya
Terdiri dari 4 layer:
1. Data link layer
2. Network layer
3. Transport layer
4. Application layer


Sistem Operasi Jaringan
Menyediakan fungsi khusus untuk
menghubungkan sejumlah komputer dan perangkat lainnya ke sebuah jaringan
mengelola sumber daya jaringan
menyediakan layanan
menyediakan keamanan jaringan bagi multiple users
Sistem operasi oleh jaringan client/server yang umum digunakan: Windows NT Server family (Windows Server 2000 dan 2003), Novell NetWare, dan Unix/Linux
Windows 98, Windows 2000 professional, Windows XP professional, dan Windows NT Workstation tidak digunakan oleh server, tetapi dapat digunakan untuk menyediakan sumber daya untuk jaringan, seperti dapat mengakses file dan printer
.




UNIX

Multiuser dan multitasking  operating system
Dibuat di Bell Laboratories awal tahun 1970an
Tidak user friendly
Dapat menangani pemrosesan yang besar sekaligus menyediakan layanan internet seperti web server, FTP server, terminal emulation (telnet), akses database, dan Network File System (NFS) yang mengijinkan client dengan sistem operasi yang berbeda untuk mengakses file yang di simpan di komputer yang menggunakan sistem operasi UNIX
Trademark dari UNIX sekarang dipegang oleh the Open Group


Linux

Turunan dari Unix yang merupakan freeware dan powerfull operating system
Linux dapat digunakan sebagai sistem operasi server dan client
Memiliki implementasi lengkap dari arstitektur TCP/IP dalam bentuk TCP/IP networking software, yang mencakup driver untuk ethernet card dan kemampuan untuk menggunakan Serial Line Internet Protocol (SLIP) dan Point-to-Point Protocol (PPP) yang menyediakan akses ke jaringan melalui modem
Sejumlah layanan yang disediakan oleh Linux yang berbasiskan TCP/IP suite:
Web server: Apache
Web proxy: Squid
File dan print sharing: Samba
Email: Sendmail
Domain Name Server: menyediakan mapping antara nama dan IP address dan mendistribusikan informasi tentang jaringan (mail server) contoh BIND



Novell Netware
Dahulu digunakan sebagai LAN-based network operating system
Dibuat oleh Novell, Inc.
Banyak digunakan pada awal sampai pertengahan tahun1990-an
Konsep: pembagian disk space dan printer
Pengembangan:
File sharing: layanan modul file, pencarian lokasi fisik dilakukan di server
Caching: meng-caching file yang sedang aktif
Netware Core Protocol (NCP) lebih efektif: tidak ada perlu ada acknowledgement untuk setiap permintaan atau data yang dikirimkan
Pelayanan selain file dan printer sharing seperti web, email, database, TCP/IP, IPX, dll



OS/2
32-bit operating system yang dibuat oleh IBM dan Microsoft, tetapi sekarang dikelola hanya oleh IBM
Mirip seperti windows tetapi mempunyai feature yang dimiliki oleh Linux dan Xenix
Penggunaan akan dihentikan diakhir tahun 2006
IBM menggunakan Linux dan keluarga Windows



Windows NT
Dibuat oleh Microsoft sebagai kelanjutan dari OS/2 versi mereka
Versi dari keluarga Windows NT:
Windows NT 3.51
Windows 2000 (NT 5.0)
Windows 2000 Professional (workstation version)
Windows 2000 Server
Windows 2000 Advanced Server
Windows 2000 Datacenter Server
Windows Server 2003
Windows XP