Teknik - Teknik Kriptografi
Substitusi
- Mengganti setiap unit (karakter/kelompok karakter) dengan unit ciphertext
- Tabel substitusi dapat dibuat sesuai hati, dengan catatan bahwa penerima pesan memiliki tabel yang sama untuk keperluan dekripsi. Tabel substitusi dibuat secara acak, akan semakin sulit pemecahan ciphertext oleh orang yang tidak berhak.
- Terdapat dua jenis teknik substitusi yaitu
1. Alfabet Tunggal : satu unit plaintext hanya diganti oleh satu unit ciphertext yang identik
2. Alfabet Majemuk : satu unit plaintext dapat diganti lebih dari satu unit ciphertext
Misalkan setiap huruf dikodekan dengan angka:
A = 0, B = 1, C = 2, …, Z = 25
Maka secara matematis enkripsi dan dekripsi pada Caesar cipher dirumuskan sebagai berikut:
Enkripsi: ci = E(pi) = (pi + 3) mod 26
Dekripsi: pi = D(ci) = (ci – 3) mod 26
Jika pergeseran huruf sejauh k, maka :
Enkripsi: ci = E(pi) = (pi + k) mod 26
Dekripsi: pi = D(ci) = (ci – k) mod 26
k = kunci rahasia
Pada Caesar Cipher, k = 3
Untuk alfabet ASCII 256 karakter :
Enkripsi: ci = E(pi) = (pi + k) mod 256
Dekripsi: pi = D(ci) = (ci – k) mod 256
Contoh soal Alfabet Tunggal :
Metode Caesar cipher
Contoh soal Alfabet Majemuk :
Metode Vigenere cipher
Metode Autokey Vigenere cipher ----------------------------------->
1. Metode varian Beuford cipher
2. Metode Beuford cipher
Blocking
- Sistem enkripsi terkadang membagi plaintext menjadi blok-blok yang terdiri dari beberapa karakter yang kemudian dienkripsikan secara independen.
- Dengan menggunakan enkripsi blocking dipilih jumlah lajur dan kolom untuk penulisan pesan. Jumlah lajur atau kolom menjadi kunci bagi kriptografi dengan teknik ini.
- Plaintext dituliskan secara vertikal ke bawah berurutan pada lajur, dan dilanjutkan pada kolom berikutnya sampai seluruhnya tertulis. Ciphertextnya adalah hasil pembacaan plaintext secara horizontal berurutan sesuai dengan blok-nya.
Jika plaintext adalah 5 TEKNIK DASAR KRIPTOGRAFI maka hasil chipertext )
. Jika menggunakan teknik blocking dengan 1blok berisi 4 karakter.
Permutasi
- Salah satu teknik enkripsi yang terpenting adalah permutasi atau sering juga disebut transposisi. Teknik ini memindahkan atau merotasikan karakter dengan aturan tertentu. Prinsipnya adalah berlawanan dengan teknik substitusi.
- Dalam teknik substitusi, karakter berada pada posisi yang tetap tapi identitasnya yang diacak. Pada teknik permutasi, identitas karakternya tetap, namun posisinya yang diacak.
- Sebelum dilakukan permutasi, umumnya plaintext terlebih dahulu dibagi menjadi blok-blok dengan panjang yang sama.
- Untuk contoh diatas, plaintext akan dibagi menjadi blok-blok yang terdiri dari 6 karakter, dengan aturan permutasi sebagai berikut :
Dengan menggunakan aturan diatas, maka proses enkripsi dengan permutasi dari plaintext adalah sebagai berikut :
Ciphertext yang dihasilkan dengan teknik permutasi ini adalah "N ETK5
SKD AIIRK RAATGORPIF.
Ekspansi
Suatu metode sederhana untuk mengacak pesan adalah dengan
memelarkan pesan itu dengan aturan tertentu. Salah satu contoh
penggunaan teknik ini adalah dengan meletakkan huruf konsonan atau
bilangan ganjil yang menjadi awal dari suatu kata di akhir
kata itu dan menambahkan akhiran "an". Bila suatu kata dimulai dengan
huruf vokal atau bilangan genap, ditambahkan akhiran "i". Proses
enkripsi dengan cara ekspansi terhadap plaintext terjadi sebagai
berikut :
Ciphertextnya adalah "5AN EKNIKTAN ASARDAN RIPTOGRAFIKAN". Aturan
ekspansi dapat dibuat lebih kompleks. Terkadang teknik ekspansi
digabungkan dengan teknik lainnya, karena teknik ini bila berdiri
sendiri terlalu mudah untuk dipecahkan.
Pemampatan
Mengurangi panjang pesan atau jumlah bloknya adalah cara lain untuk
menyembunyikan isi pesan. Contoh sederhana ini menggunakan cara
menghilangkan setiap karakter ke‐tiga secara berurutan.
Karakter‐karakter yang dihilangkan disatukan kembali dan
disusulkan sebagai "lampiran" dari pesan utama, dengan diawali
oleh suatu karakter khusus, dalam contoh ini digunakan "&".
Proses yang terjadi untuk plaintext kita adalah :
- Aturan penghilangan karakter dan karakter khusus yang berfungsi sebagai pemisah menjadi dasar untuk proses dekripsi ciphertext menjadi plaintext kembali.
- Dengan menggunakan kelima teknik dasar kriptografi diatas, dapat diciptakan kombinasi teknik kriptografi yang amat banyak, dengan faktor yang membatasi semata‐mata hanyalah kreativitas dan imajinasi kita. Walaupun sekilas terlihat sederhana, kombinasi teknik dasar kriptografi dapat menghasilkan teknik kriptografi turunan yang cukup kompleks, dan beberapa teknik dasar kriptografi masih digunakan dalam teknik kriptografi modern.
Belajar menyelesaian soal latihan-latihan Kriptografi