Sabtu, 29 Oktober 2016

KRIPTOGRAFI lanjutan....

Teknik - Teknik Kriptografi

Substitusi
  • Mengganti setiap unit  (karakter/kelompok karakter) dengan unit ciphertext
  • Tabel substitusi dapat dibuat sesuai hati, dengan catatan bahwa penerima pesan memiliki tabel yang sama untuk keperluan dekripsi. Tabel substitusi dibuat secara acak, akan semakin sulit pemecahan ciphertext oleh orang yang tidak berhak.
  • Terdapat dua jenis teknik substitusi yaitu
    1. Alfabet Tunggal : satu unit plaintext hanya diganti oleh satu unit ciphertext yang identik
    2. Alfabet Majemuk : satu unit plaintext dapat diganti lebih dari satu unit ciphertext
 
Misalkan setiap huruf dikodekan dengan angka:
A = 0, B = 1, C = 2, …, Z = 25 
Maka secara matematis enkripsi dan dekripsi pada Caesar cipher dirumuskan sebagai berikut:
Enkripsi: ci = E(pi) = (pi + 3) mod 26
Dekripsi: pi = D(ci) = (ci – 3) mod 26
Jika pergeseran huruf sejauh k, maka :
Enkripsi: ci = E(pi) = (pi + k) mod 26
Dekripsi: pi = D(ci) = (ci – k) mod 26
k = kunci rahasia
Pada Caesar Cipher, k = 3
Untuk alfabet ASCII 256 karakter  :
Enkripsi: ci = E(pi) = (pi + k) mod 256
Dekripsi: pi = D(ci) = (ci – k) mod 256
Contoh soal Alfabet Tunggal : 
Metode Caesar cipher
 
Contoh soal Alfabet Majemuk : 
Metode Vigenere cipher
Metode Autokey Vigenere cipher ----------------------------------->
      
 
1. Metode varian Beuford cipher
2. Metode Beuford cipher
 
Blocking
  • Sistem enkripsi terkadang membagi plaintext menjadi blok-blok yang terdiri dari beberapa karakter yang kemudian dienkripsikan secara independen. 
  • Dengan menggunakan enkripsi blocking dipilih jumlah lajur dan kolom untuk penulisan pesan. Jumlah lajur atau kolom menjadi kunci bagi kriptografi dengan teknik ini. 
  • Plaintext dituliskan secara vertikal ke bawah berurutan pada lajur, dan dilanjutkan pada kolom berikutnya sampai seluruhnya tertulis. Ciphertextnya adalah hasil pembacaan plaintext secara horizontal berurutan sesuai dengan blok-nya.

Jika plaintext adalah 5 TEKNIK DASAR KRIPTOGRAFI  maka hasil chipertext ) . Jika menggunakan teknik blocking dengan 1blok berisi 4 karakter.
Permutasi
  • Salah satu teknik enkripsi yang terpenting adalah permutasi atau sering juga disebut transposisi. Teknik ini memindahkan atau merotasikan karakter dengan aturan tertentu. Prinsipnya adalah berlawanan dengan teknik substitusi. 
  • Dalam teknik substitusi, karakter berada pada posisi yang tetap tapi identitasnya yang diacak. Pada teknik permutasi, identitas karakternya tetap, namun posisinya yang diacak. 
  • Sebelum dilakukan permutasi, umumnya plaintext terlebih dahulu dibagi menjadi blok-blok dengan panjang yang sama.
  • Untuk contoh diatas, plaintext akan dibagi menjadi blok-blok yang terdiri dari 6 karakter, dengan aturan permutasi sebagai berikut :

Dengan  menggunakan  aturan diatas, maka proses enkripsi dengan permutasi dari plaintext adalah  sebagai berikut  : 
Ciphertext  yang  dihasilkan  dengan  teknik  permutasi ini adalah  "N ETK5 
SKD AIIRK RAATGORPIF.
Ekspansi
Suatu  metode  sederhana  untuk  mengacak  pesan  adalah  dengan memelarkan  pesan  itu  dengan aturan  tertentu.  Salah  satu  contoh penggunaan teknik ini adalah  dengan meletakkan  huruf konsonan  atau bilangan  ganjil  yang  menjadi  awal  dari  suatu  kata  di  akhir  kata  itu  dan menambahkan akhiran "an". Bila suatu kata dimulai dengan huruf vokal atau  bilangan  genap, ditambahkan  akhiran  "i".  Proses  enkripsi  dengan cara ekspansi  terhadap  plaintext  terjadi sebagai berikut  :
Ciphertextnya  adalah  "5AN  EKNIKTAN  ASARDAN RIPTOGRAFIKAN".  Aturan  ekspansi dapat  dibuat  lebih  kompleks. Terkadang teknik  ekspansi  digabungkan  dengan teknik lainnya, karena teknik  ini bila berdiri sendiri terlalu mudah untuk  dipecahkan.

Pemampatan
Mengurangi panjang pesan  atau jumlah bloknya  adalah cara lain untuk menyembunyikan  isi  pesan. Contoh  sederhana  ini  menggunakan  cara menghilangkan  setiap  karakter  ke‐tiga  secara berurutan. Karakter‐karakter  yang  dihilangkan  disatukan  kembali  dan  disusulkan sebagai "lampiran"  dari  pesan  utama,  dengan  diawali  oleh  suatu karakter  khusus,  dalam  contoh  ini  digunakan  "&".  Proses  yang  terjadi untuk  plaintext  kita adalah :
  • Aturan  penghilangan  karakter  dan  karakter  khusus  yang  berfungsi sebagai  pemisah  menjadi  dasar  untuk  proses  dekripsi  ciphertext menjadi plaintext  kembali. 
  • Dengan menggunakan  kelima teknik dasar kriptografi diatas, dapat diciptakan  kombinasi  teknik  kriptografi  yang  amat  banyak,  dengan faktor  yang  membatasi  semata‐mata  hanyalah  kreativitas  dan imajinasi  kita.  Walaupun  sekilas  terlihat  sederhana,  kombinasi teknik  dasar  kriptografi  dapat  menghasilkan  teknik  kriptografi turunan  yang  cukup  kompleks,  dan  beberapa  teknik  dasar kriptografi masih digunakan  dalam teknik  kriptografi  modern.
Belajar menyelesaian soal latihan-latihan Kriptografi



Categories:

0 komentar:

Posting Komentar